BAB
I
PENDAHULUAN
Teknologi adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Sedangkan telematika sendiri
memiliki arti bahwa perpaduan konsep Computing and Communication. Jadi Teknologi
telematika itu sendiri merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media,
dan informatika. Begitu pesatnya perkembangan teknologi sehingga setiap orang
pasti memanfaatkan teknologi telematika. Contoh sederhananya saja setiap orang
di dunia ini pasti sudah memiliki yang namanya telepon genggam atau handphone
dimana didalamnya terdapat aplikasi teknologi telematika dalam bidang
komunikasi yaitu SMS (Sort Massage Service).
Bukan hanya itu aplikasi teknologi telematika lainnya dalam bidang
berbeda pun sering kita gunakan contohnya Musik, Video, Game. Dalam
perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan
jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi
dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia.
Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja
harus adanya dukungan teknologi. Teknologi telematika lah yang telah berkembang
sehingga mampu menyampaikan suatu informasi.
Ketika Amerika Serikat
meluncurkan ARPAnet pada tahun 1983, penggunaan teknologi telematika di
Indonesia masih terbatas. Mailinglist yang dikenal tertua di Indonesia dibuat
pada tahun 1983 oleh Johny Moningka dan Jos Lukuhay. Hingga tahun 1990-an,
masyarakat Indonesia telah banyak yang mengenal dan menggunakan teknologi
telematika. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari jumlah radio amatir yang
menjangku hingga ke luar negeri. Dan terus perkembangannya, teknologi
telematika saat ini dapat diaplikasikan dalam banyak hal yaitu menghubungkan
pengajar dengan muridnya, kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan
ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya
dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang
ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi
dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi
computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi
processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access
point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan
mudah, dan gratis.
BAB
II
MATERI
Sejarah Telematika
Istilah telematika
pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam
bukunya L’informatisation de la Societe. Istilah telematika yang berasal dari
kata dalam bahasa Perancis telematique merupakan gabungan dua kata
telekomunikasi dan informatika.
Pengertian Telematika
Telematika
merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu
arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital. pengertian Telematika sendiri
lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer
dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan
dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem
telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu
contoh telematika. Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai
suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi
telekominikasi, media, dan informatika. Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum
Telematikan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa istilah
telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi
telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang
secara terpisah. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada
perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi
menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and
INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and
Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid
technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan
ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi
semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi.
Fungsi Telematika
Selaras dengan pengertian telematika
sebagai sarana komuikasi jarak jauh, maka fungsi dari telematika antara lain :
- Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
- Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.
Sejarah Perkembangan Telematika Di
Indonesia
Di zamam
pra-sejarah, manusia mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan, dan gagasannya ke
lingkungan sosialnya secara verbal. Dan dalam beberapa kasus, dengan
menggunakan simbol-simbol material berupa ukiran pada batu, dinding gua, dan
lain sebagainya. Komunikasi tertulis yang mula-mula dikembangkan memungkinkan
informasi untuk disimpan dan dibaca oleh orang-orang lain di waktu-waktu
kemudian. Penyimpanan dan pengalihan informasi melalui teknologi umumnya
berlangsung secara lamban, mahal, dan membutuhkan banyak tenaga. Dengan
ditemukannya teknologi cetak (printing technology), informasi dapat dialihkan
ke lebih banyak orang, di wilayah yang lebih luas, dan dengan biaya yang lebih
murah. Di peralihan millennium sekarang ini, perkembangan media elektronik,
mencakup radio, televisi, dan telepon, telah memungkinkan penurunan waktu
pengalihan informasi secara dramatik. Jarak geografis kini tidak lagi menjadi
penghalang dalam proses komunikasi dan pertukaran informasi. Biaya penyimpanan
dan pengantaran informasi secara elektronik kini telah semakin banyak
ditentukan oleh kebijakan public, ketimbang oleh faktor-faktor teknikal semata.
Misalnya, harga pusa telepon lebih terkait dengan kebijakan regulasi public
dari pada harga actual yang dibutuhkannya. Komputer-komputer digital dan media
penyimpanan informasi berskala besar dan missal telah memungkinkan terwujudnya
basis data dengan kemampuan untuk memproses dan memanipulasi informasi. Tidak
dengan informasi tertulis, data yang tersimpan secara elektronik ini ‘tak
tampak‘ bagi mata biasa, kecuali bagi perangkat keras dan lunak untuk melakukan
decoding (seperti komputer dengan kartu baca magnetic). Teknologi pemrosesan
data secara elektronik ini bersama dengan teknologi komputer digital telah
menghasilkan sebuah aliansi sinergis baru yang dikenal luas sebagai teknologi
informasi, atau Teknologi Telematika. Ruang , waktu, dan biaya secara
berangsur-angsur direduksi melalui aplikasi-aplikasi tekonologi komputer,
penyimpanan missal, dan transmisi elektronikal dan optial. Pengontrolan
informasi dalam rangka teknologi seperti ini menjadi lebih terdistribusi
ketimbang sebelumnya. Dan peranan-peranan pemerintah, agen-agen komersial,
pengusaha-pengusaha swasta menjadi lebih sulit untuk dimengerti. Telekomunikasi
mempunyai pengertian sebagai teknik pengiriman pesan, dari suatu tempat ke
tempat lain, dan biasanya berlangsung secara dua arah. ‘Telekomunikasi’
mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk radio, telegraf/ telex,
televisi, telepon, fax, dan komunikasi data melalui jaringan komputer.
Sedangkan pengertian Informatika) mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari
beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan
hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.
Di
Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang
bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi
Telematika. Fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia.
Fungsinya meliputi:
- Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
- Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
- Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
- Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
- Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah;
- Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;
- Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.
Untuk
kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan
fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang
berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode
kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang
terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Memasuki
tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun
demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi,
telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi
nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal
di Indonesia, walaupun penggunaannya masih terbatas.
2. Periode Pengenalan
Periode
satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan
dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke
luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas
anak muda ketika itu.
3. Periode Aplikasi
Awal era
millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan
telematika dalam bentuk keputusan politik, selanjutnya, teknologi mobile
phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh
lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih.
Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun
televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi komputer demikian,
kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot
memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point.
Bahkan, pada cafe dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan
gratis.
Selain dari ke tiga periode di atas
perkembangan telematika di Indonesia dapat dibagi lagi menjadi 2 masa yaitu :
- Masa Pra-Satelit
- Radio dan Telepon
Di periode
pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di
Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik
Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya
alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan
perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI
melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati
diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat,
dan antara rakyat dengan rakyat. Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu
penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih
kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan
Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI
merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan
radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970
yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah. Periode awal tahun 1960-an
merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi
masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih
menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency
ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara
pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan
telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya
situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia. Tercatat bahwa pada masa
1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian
besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di
masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih
difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun
jarak jauh, dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit.
Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari
Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari
perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi
Indonesia.
Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.
Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.
1. Televisi
Badan
penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya
dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta.
Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan
upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan
pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian
Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI. Terdorong oleh
inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI
memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9×11
meter dan tanpa akustik yang memadai. Lebih setahun setelah siaran pertama,
barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui
Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 Oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa
TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam
pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia
serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya. Sampai tahun 1989,
TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi. Jadi sebelum
satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat
terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan.
2. Masa Satelit
Satelit Domestik Palapa
Gagasan
tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa
ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang
disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space
Telecomunication).
Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI.
Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI.
Selain
pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga
diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan
negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan
penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV. Komunikasi
tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini
berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit
Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran
terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.
Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.
Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.
Manfaat Telematika
Manfaat telematika bagi masyarakat antara lain; dunia pendidikan, asosiasi,
para pengamat, industri itu sendiri,
- Manfaat internet dalam e Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi daam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
- Manfaat internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
- Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas.
- Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).
- Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.
- Sebagai core bisnis industry, perdagangan, efisensi dan peningkatan daya saing perusahaan
Kerugian Telematika
- Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
- Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
- Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.
- Kejahatan telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer.
- Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard.
- Kejahatan telematika merugikan Negara, misalnya: Serangan yang paling merugikan adalah pengrusakan yang dilakukan oleh hacker asing pada situs Kementrian keuangan Romania pada tahun 1999, sehingga merugikan pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini dilakukan dengan mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak pembayar pajak online yang terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut.5 Hanya sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak adanya hukum yang mengatur kejahatan telematika yang bersifat transnasional.
Peranan Penting Internet
dalam Perkembangan Telematika
Semakin
berkembangnya jaman teknologi telematikapun semakin bekembang pesat, dimana
telematika diawali pada tahun 1962, ketika Departemen Pertahanan Amerika
Serikat melakukan riset penggunaan teknologi komputer untuk kepentingan
pertahanan udara AmerikaSerikat. Melalui lembaga risetnya yaitu Advanced
Research Project Agency (ARPA) menugasithe New Information Processing
Techniques Office (IPTO), yaitu suatu lembaga yang diberi tugas untuk
melanjutkan riset penggunaan teknologi komputer di bidang pertahanan udara.
Selanjutnya pada tahun 1969 Departement Pertahanan Amerika Serikat menemukan
sebuah teknologi yang esensinya memadukan teknologi telekomunikasi dengan
komputer yang dikenal dengan nama ARPANet (Advanced Research Projects Agency
Network) yaitu system jaringan melalui hubungan antar komputer di
daerah-daerah vital dalam rangka mengatasi masalah jika terjadi serangan
nuklir. Keberhasilan dalam memadukan teknologi tersebut atau yang dikenal
dengan istilah teknologi informasi (information technology) pada tahun 1970
mulai dimanfaatkan untuk keperluan non-militer oleh berbagai universitas. Pada
dekade inilah sebenarnya manusia telah memasuki era baru yaitu melalui
perkembangan teknologi informasi telah dimanfaatkan manusia hampir di semua
aspek kehidupan.
Berpadunya
globalisasi dan kemajuan teknologi bidang informasi dan komunikasi, telah
mendorong munculnya jenis-jenis transaksi bisnis yang baru dan secara berangsur
cara-cara bisnis yang lama ditinggalkan. Bukan saja bisnis menjadi semakin
maju, tetapi juga jenis-jenis transaksinya makin banyak, makin canggih dan
makin cepat proses penyelesaiannya. Di pihak lain hal ini tentunya ekses
negatif yang timbul tidak dapat dihindari, karena dapat memunculkan jenis-jenis
kejahatan bisnis (business crime) baru, dan menimbulkan persoalan lain seperti
pelanggaran privacy, pornography, counterfeiting, defamation,
hackers, drug cartel, cyberquatting, international
money laundering. Sedangkan dari sisi hukum, berkembangnya kegiatan
teknologi informasi menimbulkan persfektif dalam cabang ilmu hukum antara lain,
hukum perdata, pidana, tata negara, administrasi negara dan internasional, dan
dari perspektif spesialisasi bidang hukum adalah hukum pasar modal, perbankan,
hak atas kekayaan intelektual, dan pajak.
Perkembangan
teknologi informasi terakhir, khususnya ledakan informasi dalam dunia maya atau
telematika (cyberspace) dan internet membawa perubahan ke segala aspek
kehidupan manusia, pendidikan, hiburan, pemerintahan, dan komunikasi. Istilah
telematika menunjuk kepada sebuah ruang elektronik (electronic space), yakni
sebuah masyarakat virtual yang terbentuk melalui komunikasi yang terjalin dalam
sebuah jaringan komputer (interconnected computer networks).Hampir setiap kali
berbicara mengenai teknologi informasi, maka sulit dipisahkan dengan persoalan
jaringan(net). Dewasa ini dikenal dengan istilah internet, intranet dan
ekstranet. Dalam perkembangannya internet mempunyai peran penting secara umum,
peran penting internet tersebut dalam perkembangan telematika, antara lain:
a)
Distribusi geografis mencakup seluruh dunia, pada saat masuk dalam jaringan
maka dapat berkomunikasi dengan siapapun di seluruh dunia.
b)
Memperlihatkan arsitektur yang kuat, karena merupakan jaringan kerja dan tidak
terdapat pusat kontrolnya.
c)
Kecepatan beroperasinya sesuai waktu yang sesungguhnya (real time speed).
d) Aksesnya
bersifat universal, siapapun dapat menghubungkan diri dengan jaringan internet.
e)
Memberikan kebebasan berbicara, tidak ada larangan untuk berpendapat dan
berbicara.
Penerapan Telematika Dalam Bidang
Kesehatan
Setelah menjelaskan pengertian dari
telematika, kelompok kami ingin mencoba memberikan satu contoh bentuk penerapan
dari teleamtika tersebut. Salah satu penerapan telematika dalam bidang
kesehatan ini adalah Telematika dalam Penelitian Kesehatan, disamping
Tele-Education, Telemedicine, serta Telematika untuk Manajemen Pelayanan
Kesehatan dan kelompok kami akan menjelaskan mengenai Tekemedicine
Definisi Telemedicine
Telemedicine
merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter atau praktisi kesehatan dengan
pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik pasien menggunakan komunikasi
audio visual mengunakan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada misalnya
menggunakan internet,satelit dan lain sebagainya. Dari gambar diatas dapat
dijelaskan lebih mendalam mengenai apa itu telemedicine. Komponen penyusun
teknologi telemedicine adalah pasien, dokter, internet dan praktisi kesehatan.
Pasien memiliki jarak yang jauh dengan dokter. Apabila pasien ingin memeriksa
kesehatan mereka tidak perlu berangkat ke tempat dokter, ini untuk penyakit
yang kecil dan menengah dan untuk perawatan jalan. Untuk pasien dengan sakit
parah dan perlu rawat inap hal ini sulit diterapkan,tetapi masih dalam tahap
pengujian. Misal untuk pasien sakit jantung, kanker, tumor dan lain-lain.
Antara pasien dengan praktisi kesehatan harus memiliki jaringan internet yang
terhubung secara global sehingga pasien bisa menggunakan telemedicine.
Sejarah Telemedicine
Ide
tentang pemeriksaan dan evaluasi kesehatan dengan menggunakan perangkat
jaringan telekomunikasi bukanlah hal yang baru. Setelah diperkenalkan pesawat
telepon, percobaan telemedicine telah dilakukan pertama kali dengan
men-transmisi-kan rekaman ekg
melalui jaringan telepon sistem analog. Walaupun jarak tempuh transmisi hanya beberapa kilometer,
namun nilai klinisnya tidak begitu bermakna. Setelah itu, beberapa kali dicoba
untuk melakukan transmisi suara jantung dan napas antar dokter dan
pasien.Setelah Perang Dunia ke-II
(1945), teknik transmisi
foto dikembangkan oleh militer di eropa. Pengalaman tersebut memberikan
inspirasi para pioner kedokteran dalam mengembangkan teknik pengiriman
gambar-gambar medis tentang penyakit dan kelainan dari pasien ke dokter.
Sejumlah peneliti kedokteran pada saat itu telah melakukan kegiatan pendidikan,
interprestasi dan menegakkan diagnosis serta melakukan pengobatan psikiatri,
dan radiologi
jarak jauh.
Sejalan dengan kemajuan teknologi
komputer dan sistem digital saat ini, perkembangan telemedicine semakin
berkembang. Peralatan kedokteran dapat menghasilkan gambar digital secara
langsung, selain itu juga dapat mengubah citra video menjadi citra digital.
Kini, penggunaan telemedicine sangat luas sampai sekarang diaplikasikan di Amerika, Yunani,
Israel, Jepang,
Italia, Denmark
, Belanda, Norwegia,
Jordan, India,
dan Malaysia.
Sejarah Telemedicine di Indonesia
Telemedicine
di Indonesia sudah berkembang cukup signifikan. Di Indonesia sudah meluai
menggunakan telemedicine sejak tahun 90an. Pada era tersebut masih menggunakan
teknologi telepon standar. Di era sekarang telemedicine sudah berkembang lebih
pesat, misalnya di Surabaya antar puskesmas di seluruh Surabaya sudah saling
terhubung dengan tekologi internet dan sudah terhubungsatu dengan yang lain,
selain itu puskesmas juga sudah terhubung dengan pusat kesehatan kota. Tetapi
bandwidth di Indonesia masih kurang untuk dilakukan teleconference antar pasien
dengan praktisi kesehatan. Tetapi hal ini memungkinkan apabila antar puskesmas dengan
pusat kesehatan kota memiliki akses internet sendiri tidak menggunakan layanan public
internet.
Tipe-tipe Teknologi yang Digunakan
Dua jenis
teknologi yang berbeda paling banyak digunakan dalam aplikasi telemedicine
sekarang ini. Yang pertama dikenal dengan istilah store danforward digunakan
untuk mentransfer image digital dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Sebuah
citra digital diambil menggunakan kamera digital (disimpan) dan kemudian di
kirim (forward) oleh komputer ke lokasi lainnya. Hal ini biasanya dilakukan
untuk kondisi yang tidak darurat, ketika sebuah diagnosis atau konsultasi
dibuat dalam kurun waktu 24-48 jam dan dikirim kembali. Gambar mungkin
dikirimkan dalam 1 gedung, antar gedung dalam 1 kotaatau dari beberapa lokasi
ditempat yang berbeda negara. Teleradiology, pengiriman gambar X-ray, CT scan
atau MRI adalah aplikasi yang paling sering digunakan dalam dunia telemedicine
saat ini. Ada ratusan pusat kesehatan, klinik dan dokter pribadi yang
menggunakan beberapa bentuk teleradiologi. Beberapa radiologis menginstall
teknologi komputer di rumahmereka, sehinggga mereka bisa menerima gambar yang
dikirim ke mereka dan melakukan diagnosis, daripada harus menempuh perjalanan
ke klinik atau rumah sakit tertentu.
Telepathology
adalah contoh lain dari penggunaan teknologi telemedicine. Citra pathologi
dikirim dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk konsultasi diagnosis.
Dermatologi juga cocok untuk pengaplikasian telemedicine (meskipun praktisi
lebih banyak mencoba menggunakan teknologi interaktif untuk pengamatan kulit).
Citra digital dari kondisi suatu kulit diambil dan dikirim ke dermatologist
untuk diagnosis.
Telemedisin
(telemedicine) dari arti katanya dapat diartikan sebagai kedokteran jarak
jauh.Layanan kedokteran (klinis) dimaksud dapat berupa (transfer/transmisi)
data (medis) dari proses wawancara (mis. anamnesis=wawancara dokter-pasien;
dokter-mahasiswa dalam proses edukasi), pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan penunjang, peresepan bahkan tindakan perawatan dan
pengobatan. Data medis yang nantinya menjadi informasi yang lebih bermakna itu
dapat berwujud format teks, citra/gambar/foto, video, audio/suara,
biosinyal.Jarak jauh dimaksudkan adanya perbedaan geografis (mis. regional,
internasional) antara pemberi layanan dan yang dilayani. Layanan kedokteran
jarak jauh ini dapat terlaksana berkat pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).Telemedisin bukanlah teknologi yang benar-benar baru. Bukan
hanya dalam khayalan. Telemedisin modern sudah ada sejak telepon digunakan.
Telemedisin masa kini akan lebih mengacu pada pemanfaatan TIK yang lebih
canggih.Istilah telemedisin disini lebih spesifik pada bidang kedokteran
(klinis) dibanding istilah telehealth, telecare, telenursing.
Peluang Telemedicine
Masalah
jarak terkait dengan bagaimana caranya memberikan akses layanan kedokteran yang
berkualitas dengan biaya murah dan terjangkau, berkelanjutan, demi mencapai
masyarakat yang sehat dan sejahtera.Bayangkan ketersediaan dan rasio tenaga
dokter dan dokter spesialis di daerah-daerah terpencil di Indonesia.
Telemedcine menawarkan solusinya dengan menjanjikan diantaranya efisiensi,
efektivitas, interaktivitas, kolaborasi dan ubiquitous. Diharapkan menjadi
lebih hemat jarak, waktu dan biaya. Juga meningkatkan kerjasama lintas
geografis. Mudah diakses dengan berbagai perangkat, darimana dan kapan
saja.Telemedicine yang sudah sering dilakukan diantaranya dalam bentuk
telekonsultasi. Bisa melalui telepon, pesan singkat (SMS), MMS, chat bahkan
video call. Juga konsultasi dokter online via web seperti mail list, forum,
blog, Twitter, Plurk, Facebook, webcam, dll.Telekonsultasi yang populer berupa
telekonferensi dan videokonferensi. Yang sekadar bersifat pengawasan dan
pemeliharaan dapat berupa telemonitoring. Terkait bidang pendidikan disebut
tele-education yang dapat digunakan juga sebagai ubiquitous learning.Di bidang
kedokteran sendiri dikenal istilah teleradiologi (terkait dengan PACS [Picture
Archiving and Communication System]), telekardiologi, telesurgery, telepatologi,
telepsikiatri, teledermatologi, teleoftalmologi, teleobstetri-ginekologi,
telepediatrik, dll. Beberapa penelitian menyatakan telemedisin efektif dan
efisien digunakan untuk kasus penyakit kronis dan rawat jalan serta mampu
mengurangi angka rujukan serta lama rawat inap.
Teknologi Telemedicine
Di sisi klien/pasien dibutuhkan suatu alat yang mampu
menggantikan fungsi panca indera dan aktivitas dokter. Misalnya kamera video,
stetoskop elektron, elektrokardiografi, dermatoskop elektron, ultrasonografi
elektron, robot bedah, dll.Data bisa pula ditangkap dan diolah dengan bantuan
perangkat lunak atau sistem manajemen data tertentu. Seperti pengolah citra
pada CT-Scan, aplikasi berbasis web, pengatur kompresi, dll. Format data
sebaiknya memiliki standar, seperti XML, JPEG, dll. Diperlukan juga
standardisasi proses, antarmuka, kualitas data, lama penyimpanan dan
sebagainya. Data yang terkumpul dapat langsung diteruskan secara waktu nyata
(real time/synchronous) atau disimpan dulu (asynchronous). Data dapat juga
diminta sewaktu-waktu menggunakan metode pull technology atau cukup menunggu
kiriman dari klien dengan cara push technology.Jaringan yang digunakan untuk
mengantarkan data dapat memanfaatkan kabel, nirkabel bahkan koneksi satelit.
Tergantung pada lebar pita (bandwidth) yang dibutuhkan untuk transfer data.Data
yang sampai di stasiun penerima (mis. rumah sakit, klinik, praktik swasta,
farmasi, laboratorium, dll) dapat diolah. Atau cukup dijadikan arsip. Jika
diperlukan, informasi disampaikan kembali ke klien.
Aplikasi Telemedicine Di Indonesia
Di
Indonesia, dinyatakan beberapa pusat pelayanan kesehatan di daerah sebenarnya
telah dilengkapi dengan peralatan yang mendukung telekonferensi. Langkah
bertahap menuju telemedisin yang lebih maju. Beberapa berita penerapan dan
penelitian telemedicine di Indonesia (dimutakhirkan 29 Januari 2009):
Telemedicine, Berobat Via Internet!
Dokter di Bandung Obati Pasien di
Aceh (2005)
RSUD Terapkan Mobile Telemedicine
System (2008)
Penelitian telemedisin di arsip ITB (Institut
Teknologi Bandung).
Hambatan Telemedicine
Sumber
daya manusia dan teknologi yang ditanamkan tidak bisa dibilang murah. Belum
lagi faktor budaya. Dokter umum lokal biasanya lebih paham kondisi kesehatan di
daerahnya dibanding dokter spesialis/konsultan yang tidak mengenal kondisi
geografis daerah tersebut. Dokter memang tidak akan tergantikan oleh mesin.
Tapi mesin akan banyak menjembatani hubungan dokter-pasien. Ringkasnya,
telemedicine sebagai suatu alat bantu telah menawarkan beberapa peluang. Dengan
mengutamakan keselamatan pasien yang didukung regulasi, standar, penelitian dan
kedokteran berbasis bukti, telemedisin mungkin dapat membantu terwujudnya
masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Contoh aplikasi dari teknologi
telematika, antara lain :
- Aplikasi Keselamatan dan Keamanan : SOS, Kontrol Jarak Jauh, Tracking Otomatis, dll.
- Navigasi : informasi Trafiki, Cuaca, GPS, dll
- Komunikasi : Handfree, SMS dan MMS, Video Call, dll
- Hiburan : Musik, Video, Game, dll
- Kesehatan : Respon Kecelakaan, Rekam Medis, Manajemen Sumber Daya, konsultasi Jarak jauh, dll
- Pemerintahan : Layanan Kependudukan, Catatan Sipil, SIM, dll
- Pendidikan : E-Learning, Informasi Akademik, Pendaftaran Online, dll
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut saya begitu cepatnya perkembangan teknologi
telematika membuat semua orang ikut merasakan manfaatnya. Dimana disetiap
kehidupan kita pasti masih berkaitan erat dengan teknologi telematika. Bahkan
jika kita bermain game atau kita ingin mengirimkan SMS saja itu sudah merupakan
penerapan dari aplikasi teknologi telematika. tidak dapat dipungkiri bahwa
teknologi telematika telah menjadi bagian dari hidup kita. Selain untuk
mempermudah pekerjaan kita, telematika juga pun memberikan banyak manfaat
dikehidupan kita. Tetapi teknologi telematika pun akan bermanfaat jika kita
menggunakannya dengan benar karena bukan hanya keuntungan yang kita dapat dari
teknologi telematika tetapi ada juga kerugiannya contohnya jika kartu kredit
kita diambil oleh seseorang maka dengan mudah dan cepatnya si pelaku dapat
mengetahui semua data diri kita untuk kepentingan pribadinya. Sehingga kita
harus cermat jika ingin menggunakan atau mengaplkasikan si teknologi telematika
ini.
Teknologi
telematika pun tidak hanya berkembang di negara-negara maju seperti Amerika
tetapi di Indonesia pun, teknologi telematika telah berkembang pesat bahkan
menjamur dimana-mana. Sebagai contoh hampir seluruh masyarakat Indonesia
memiliki telepon genggem atau handphone yang biasanya digunakan untuk bermain
game, mendengarkan music atau untuk mengirimkan pesan kepada seseorang yang
jaraknya jauh. Sebenarnya contoh diatas adalah contoh dari pengaplikasian
sebuah teknologi telematika. jadi tidak heran jika teknologi telematika terus
berkembang secara pesat, tdak hanya di Negeri paman sam tetapi negara-negara
lain pun telah mengikutinya.
Bahkan
jika kita lihat dari segi keuntungan dalam bidang lainnya pun sangat
berpengaruh. Contohnya Indonesia tidak kurang memiliki lapangan pekerjaan maka
jika kita cermat menggunakan sebuah teknologi telematika, kita akan mendapatkan
keuntungan yaitu dengan cara berjualan. Ini merupakan salah satu contoh juga
untuk menerapkan teknologi telematika. Bisa jika lihat bagaimana online shop
telah menjamur dimana-mana bahkan seseorang yang tidak memiliki lapak untuk membuka
usahan pun akan terbantu dengan adanya teknologi telematika ini. Jadi intinya
jika kita meggunakan atau mengaplikasikannya dengan baik terhadap sebuah
teknologi telematika maka akan sangat berguna dikehidupan kita sehari-hari.
BAB IV
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar