Kamis, 31 Maret 2011

Manusia dan Penderitaannya (II)

Berbagai bentuk penderitaan yang dialami manusia bila yaitu negatif dan positif. Secara negatif hal tersebut dapat terjadi karena prasangka berlebihan yang berasal dari dalam diri seseorang sehingga dia menderita seperti kesepian karena tidak mampu (minder) untuk bersosialisasi dengan orang lain, ketakutan karena siksaan batin, kegelapan, perasaan sakit maupun perasaan gagal yang kesemuanya bisa saja terjadi karena ketidakmampuan seseorang dalam melakukan sosialisasi sehingga dianggap melakukan tingkah laku penyimpangan perilaku sosial. Dalam hal ini seorang individu mulai kanak-kanak hingga dewasa mempelajari pola-pola tindakan dari orang-orang disekelilingnya sehingga diharapkan mampu merasakan penderitaan orang lain dan sebaliknya. Dalam hal ini melalui interaksi seseorang dapat melepaskan penderitaan batinnya (bahasa anak mudanya ‘curhat’, apakah itu karena ‘berantem’ dengan pacarnya, permasalahan dengan keluarga atau karena ibu kost yang terus menagih uang kost sementara kiriman dari orang tua belum datang dan sebagainya) dan itu harus terjadi suatu bentuk komunikasi yang bersifat positif (seperti dengan menghindari sifat pelit dalam berteman, toleransi, peka terhadap sekelilingnya dan sebagainya) sehingga penderitaanya dapat hilang atau berkurang. Sebaliknya bila dipandang secara positif berarti penderitaan tersebut ditimbulkan karena sesuatu yang telah dilakukannya. Jadi ada faktor penyebab dan akibatnya. Jadi misalnya si bella terlihat sebagai seorang yang kesepian, maka kita harus mencari sebab mengapa dia menjadi kesepian. Apakah karena minder (fisiknya tidak bagus), merasa miskin, mudah tersinggung dalam berteman atau dinilai pelit sehingga dijauhi oleh teman-temanya yang nantinya akan membuat si bella seperti seorang yang menderita. Setelah dilakukan pengamatan terhadap si bella maka bisa diambil keputusan agar dia harus percaya diri dalam berteman karena otaknya yang pintar, merasa tidak pernah melakukan pencurian dan korupsi uang, tidak bermental cengeng bila disinggung /diolok temannya atau merasa murah hati untuk membeli rokok dan membayarkan ongkos temannya sehingga dia tidak lagi merasa menderita. Kekalutan Mental biasanya dialami oleh berbagai status individu dalam masyarakat. Biasanya terdapat dikota besar, pada anak-anak usia muda dapat saja terjadi bila mengejar sesuatu yang diinginkanya namun kemampuan tidak mencukupi maupun karena rasa cinta kasih yang tak terbalas, kaum wanita yang umumnya terlalu bersikap subjektif dan sering bersikap latah, orang-orang yang tidak beragama dengan contoh  berpacaran dengan tidak tujuan untuk menikah sehingga secara fitrah dia tidak pernah merasa tenang, maupun orang-orang yang terlalu mengejar materi dengan perumpamaan dia telah dibohongi oleh orang padahal dia sudah merasa yakin akan mendapatkan materi yang dimaksudkannya sehingga jiwanya menjadi kalut yang kesemua kekalutan mental tersebut akan berdampak negative. Contoh yang menunjukkan bahwa penderitaan tidak selamanya berpengaruh negatif dan merugikan, tetapi dapat merupakan energi pendorong untuk menciptakan manusia-manusia besar. Contohnya ialah penderitaan yang menimpa pemimpin besar umat Islam, yang terjadi pada diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat sejak Muhammad dua bulan di dalam kandungan ibunya. Kemudian, pada usia 6 tahun, ibunya wafat. Dari peristiwa ini dapat dibayangkan penderitaan yang menimpa Muhammad, sekaligus menjadi saksi sejarah sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin umatnya. Tujuan manusia yang paling populer adalah kenikmatan, sedangkan penderitaan adalah sesuatu yang selalu dihindari oleh manusia. Oleh karena itu, penderitaan harus dibedakan dengan kenikmatan, dan penderitaan itu sendiri sifatnya ada yang lama dan ada yang sementara. Hal ini berhubungan dengan penyebabnya. Macam-macam penderitaan menurut penyebabnya, antara lain penderitaan karena alasan fisik, seperti bencana alam, penyakit dan kematian; penderitaan karena alasan moral, seperti kekecewaan dalam hidup, matinya seorang sahabat, kebencian orang lain, dan seterusnya. Semua ini menyangkut kehidupan duniawi dan tidak mungkin disingkirkan dari dunia dan dari kehidupan manusia. Penderitaan dan kenikmatan muncul karena alasan “saya suka itu” atau “sesuatu itu menyakitkan”. Kenikmatan dirasakan apabila yang dirasakan sudah didapat, dan penderitaan dirasakan apabila sesuatu yang menyakitkan menimpa dirinya. Aliran yang ingin secara mutlak menghindari penderitaan adalah hedonisme, yaitu suatu pandangan bahwa kenikmatan itu merupakan tujuan satu-satunya dari kegiatan manusia, dan kunci menuju hidup baik. Untuk mengobati hati yang menderita ini, sebelumnya perlu diketahui tanda- tanda hati yang sedang gelisah (hati yang sakit). Perlu diketahui bahwa setiap anggota badan diciptakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Apabila hati sakit maka ia tidak dapat melakukan pekerjaan dengan sempurna ia kacau dan gelisah. Ciri hati yang tidak dapat melakukan pekerjaan ialah apabila ia tidak dapat berilmu, berhikmah, bermakrifat, mencintai Allah dengan menyembah-Nya, merasa erat Hal lain yang menimbulkan derita terhadap seseorang adalah merasakan suatu keinginan atau dorongan yang tidak dapat diterima atau menimbulkan keresahan, gelisah, atau derita. Maka ia pun berusaha menjauhkan diri dari lingkup kesadaran atau perasaannya. Akhirnya, keinginan atau dorongan itu tertahan dalam alam bawah sadar. Namun, sering orang itu mengekspresikan keinginan atau dorongan itu secara tidak sadar atau dengan ucapan yang keliru. Manusia sebagai  makhluk  berbudaya  adalah  makhluk  yang  senantiasa  mendayagunakan akal  budidayanya  untuk  menciptakan  kebahagiaan.  Karena  yang  membahagiakan  hidup manusia  itu  hakikatnya  sesuatu  yang  baik,  benar  dan  adil,  maka  dapat  dikatakan  hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.Sesuai  dengan  kedudukannya  sebagai  makhluk  individu,  makhluk  sosial,  dan  makhluk ciptaan  Tuhan,  maka  kebaikan,  kebenaran,  dan  keadilan,  yang  diusahakan  itu  pun  tidak hanya  semata-mata  untuk  dirinya,  melainkan  juga  untuk  masyarakat  sekitarnya,  bahkan juga untuk makhluk yang lain dalam pengertian demi mmemuliakan Tuhan sebagai Sang Pencipta. Seseorang itu disebut berbudaya apabila perilakunya dituntun oleh akal budinya sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi diri dan lingkungannyaserta tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan. Dengan ungkapan “bermanfaat bagi lingkkungannya” hendaklah ditafsirkan peling tidak, tidak merugikan pihak lain.Jelasnya,  untuk  mendapatakan  maupun  menikmati  kebahagiaan,  manusia  yang  ingin disebut  berbudaya,  selalu  berusaha  tidak  mengurangi,  apalagi  meniadakan  sama  sekali kebahagiaan  pihk  lain.  Bahkan  pihak  lain  kalau  mungkin  dapat  ikut  serta  merasakan kebahagiaan itu. Banyak macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Penderitaan  fisik  yang  dialami  manusia  tentulah  diatasi  secara  medis untuk  mengurangi  atau  menyembuhkannya.  Sedangkan  penderitaan  psikis, penyembuhannya  terletak  pada  kemampuan  si  penderita  dalam  menyelesaikan  soal-soal psikis  yang  dihadapinya.  Semua  permasalah  dari  penderitaan  merupakan  “resiko”  , sehingga  enak  atau  tidak  enak,  bahagia  atau  sengsara  merupakan  dua  sisi  atau  masalah yang wajib di atasi.

Manusia dan Penderitaannya

Manusia adalah salah satu mahkluk Tuhan YME ynag paling sempurna dibandingkan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya tetapi walaupun manusia adalah manusia yang sempurna tetapi manusia mempunyai 2 unsur pada dirinya yang melekat yaitu ada kebahagian dan penderitaan. Kebahagian adalah salah satu bentuk perasaan yang menimbulkan seseorang merasa senang, kebahagiaan biasanya identik dengan tertawa, tersenyum bahkan menangis sedangkan penderitaan adalah salah satu bentuk perasaan yang menimbulkan seseorang merasa sedih, penderitaan identik dengan menangis. Penderitaan mempunyai banyak bentuknya seperti penyiksaan, penganiayaan, kesepian, kebimbangan, ketakutan, dan lain-lain. Siksaan dapat diartikan  sebagai  siksaan badan atau  jasmani, dan dapat juga berupa  siksaan  jiwa  atau  rokhani.  Akibat  siksaan  yang  dialami  seseorang  timbulah  penderitaan.Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat  nanti,  yaitu  siksaan  bagi  orang-orang  musyrik,  syirik,  dengki,  memfitnah,  mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya.Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Berita mengenai siksaan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah harian ibu kota halaman pertama isinya sebagian besar adalah  mengenai  siksaan,  pembunuhan,  pemerkosaan,  pencurian,  perampokan,  dan  sebagainya. Siksaan  yang  sifatnya  psikis  misalnya  kebimbangan,  kesepian,  dan  ketakutan. Kebimbangan dialami  seseorang  bila  ia  pada  suatu  saat  tidak  dapat  menentukan  pilihan  mana  yang  akan  diambil.  Misalnya  pada  suatu  saat  apakah  seseorang  yang  bimbang  itu  pergi  atau  tidak.  Akibat  dari  kebimbangan  seseorang  berada  dalam  keadaan  yang tidak menentu.  Sehingga ia merasa tersiksa dalam  hidupnya saat itu.  Bagi  orang  yang  lemah  berpikirnya,  masalah  kebimbangan  akan  lama  dialami.  Sehingga siksaan itu  berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berppikirnya  ia  akan cepat mengambil suatu keputusan. Sehingga kebimbangan akan segera teratasi. Kesepian dialami  oleh  seseorang  merupakan  rasa  sepi  dalam  dirinya  sendiri  atau  jiwanya  walaupun  ia  dalam  lingkungan  orang  ramai.  Kesepian  ini  tidak  boleh  dicampur  adukkan  dengan keadaan  sepi  seperti  yang  dialami  oleh  petapa  atau  biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorangSeperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus  merasakan  penderitaan  batin.  Pada  umumnya  orang  yang  dapat  dijadikan  “kawan  duka”  adalah  orang  yang  dapat  mengerti  dan  menghayatikesepian  yang  dialami  oleh  sahabatnya  itu.  Selain  mencari  kawan  seseorang  juga  perlu  mengisi  waktunya  dengan  suatu  kesibukan,  khususnya  yang  bersifat  fisik,  sehingga  rasa  kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya. Ketakutan merupakan  bentuk  lain  yang dapat menyebabkan  seseorang  mengalami  siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka  disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti  takut  pada  tikus,  ular,  serangga,  dan  lain  sebagainya. Banyak  sebab  yang  menjadikan seseorang merasa ketakutan, yaitu gamang ( ketakutan bila seseorang dji tempat yang tinggi), kegelapan (suatu  ketakutan  seseorang  bila  ia  berada  di  tempat  yang gelap. Sebab dalam pemikirannya dalam kegelapan demikian sesuatu yang ditakuti. Misalnya setan, pencuri. Orang yang mengalaminya cenderung agar ruangannya dinyalakan dengan lampu), kesakitan (ketakutan  yang  disebabkan  oleh  rasa  sakit  yang  akan  dialami. Seseorang yang takut diinjeksi sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi  ditusukkan  ke  dalam  tubuhnya.  Hal  itu  disebabkan  karena  dalam  pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan), dan kegagalan (ketakutan  dari  seseorang  disebabkan  karena  merasa  bahwa  apa  yang  akan  dijalankan  mengalami  kegagalan.  Seseorang  akan  trauma  dengan  apa  yang  pernah  di  alaminya  telah  menjadikan  dirinya  ketakutan kalau sampai terulang lagi). Di Indonesia yang besar dan kaya, ironis sekali karena banyak penduduknya yang miskin, sengsara bahkan menderita. Biasanya alasan dari semua ini adalah karena kurangnya lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia, kebutuhan yang semakin lama semakin menaik, dan lain-lain. Dari kata-kata diatas dapat kita simpulkan bahwa di Indonesia banyak penduduknya yang miskin, sengsara dan menderita karena factor keuangan. Sebenarnya penderitaan dapat saja dicegah atau dihindari dengan kita bekerja keras dan sungguh-sungguh dalam melakukkan sesuatu serta yang terpenting adalah selalu berserah diri kepada Tuhan YME. Karena tanpa ridonya apapun yang kita lakukan akan sia-sia. Kerja keras tanpa adanya doa atau berdoa tanpa adanya kerja keras adalah dua hal yang sia-sia. Sehingga, untuk menjadi orang yang sukses seharusnya kita dapat bekerja keras serta selalu berserah diri kepada Tuhan YME. Penderitaan merupakan realitas dari kehidupan manusia yang tidak dapat kita hindari karena seseorang pasti pernah merasakan kesedihan yang mendalam.  Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat menular dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara. Penderitaan, memang tak hanya terjadi lantaran perang ataupun tingkah manusia agresif lainnya. Banyak hal yang sebenarnya yang bisa menjadi penderitaan manusia, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan lain sebagainya. Selain itu penderitaan boleh juga dibilang sebagai fenomena yang universal. Penderitaan tidak mengenal ruang dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya dialami oleh manusia di zaman ini, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbullkan penderitaan bagi yang tidak mampu memenuhinya. Akan tetapi penderitaan, konon telah dikenal sejak kelahiran manusia pertama. Belum begitu lepas dari ingatan kita, barangkali, betapa adam dan hawa harus menderita terlompat dari surga lantaran tindakannya sendiri yang mengesampingkan perintah tuhan dan lebih menuruti nafsu dan bujukan syaitan. Diatas telah dikemukakan bahwa banyak factor yang sebenarnya menjadi penyebab penderitaan manusia, pendekatan bisa saja diakibatkan oleh perang, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan, dan lain sebagainya. Namun demikian tidak jarang justru penderitaan dating atau disebabkan oleh unsure manusia itu sendiri. Banyak factor bukti menunjukkan bahwa factor yang telah disebut di atas mampu menjadi timbulnya penderitaan lewat sentuhan tangan manusia. Manusia sebagai factor utama penyebab penderitaan memang sudah disadari sejak dahulu, penderitaan manusia yang satu tidak bisa dilepaskan daru ulah manusia lainnya. Ini semua sulit terbantahkan mengingat penderitaan itu pada dasarnya merupakan anak penguasaan, dan jarang sebagai anak kebebasan.




Manusia dan Keindahan (II)

Manusia dan keindahan mempunyai sutu hubungan yang tidak dapat kita pungkiri lagi dalam kehidupan kita sehari-hari. Keindahan mempunyai banyak pengertian. Keindahan juga dapat dilihat dari berbagai segi penglihatan, contohnya bila kita melihat seorang cewek atau cowok yang cantik atau ganteng, itu pun dapat dikatakan keindahan atau melihat dari segi intelektual atau dari segi yang lainnya. Hal ini berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya. Nilai itu ada yang membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif, Tetapi penggolongan yang penting ialah nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik .Dengan beragamanya pengertian keindahan, dan kita harus percaya bahwa yang itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi akan rnengecewakan kita yang menuntut adanya satu pengertian yang tunggal tapi yang memuaskan. Namun demikian, dari berbagai pengertian yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri, Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya. Dalam hal ini ada dua pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada obyek dan subyek, Yang pertama, yaitu keindahan yang obyektif, adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya sementara kita sebagaimana mestinya. Sedang yang kedua; yang disebut keindahan subyektif; adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang melihat dan menghayatinya. Di sini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat (subyek) tanpa dicampuri keinginan-keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan·kebutuhan pribadi si penghayat, pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya. Bertitik tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindalan sebagai sebuah bcnda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris yang mengenalnya istilah beauty untuk keindahan yang pertama, dan istilah The Beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda atau hal·hal tertentu yang memang indah. Dan pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya. Dalam pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam arti luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia. Didalam keindahan pasti memiliki unsure yaitu keserasian, keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang. Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.Perpaduan misalnya : Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan yang serasi.Kehalusan, Kehalusan dalam pengertian keindahan bagi manusia dimaksudkan sebagai sikap lembut dalam menghadapi orang lain, lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya. Hal ini berarti menyangkut kesopanan dan atau keadaban dari sikap manusia dalam pergaulannya baik dalam masyarakat kecil mapun dalam masyarakat luas. Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, artik kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Manusia dan Keindahan

Manusia dan keindahan mempunyai hubungan yang sma eratnya seperti manusia dengan kebudayaannya, manusia dengan penderitaannya, atau pun manusia dengan cinta kasih. Manusia yang merupakan makhul ciptaan Tuhan pun tidak luput dari penderitaan, soal percintaan bahkan keindahan. Seperti yang sedang kita bahas pada artikel ini. Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tatanan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Pengertian keindahan itu banyak macamnya yaitu ada keindahan seni, keindahan intelektual dan keindahan yang lainnya. Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya, justru tidak indah. Karena akan ada ucapan “lebih cantik dari warna aslinya”. Bila ada pemain drama yang berlebihlebihan, misalnya marah dengan meluap-Iuap padahal kesalahan kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis meraung-raung, itu berarti tidak alamiah. Maka keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan. manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan. Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri. Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu. Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis. Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini. Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan. Sebenamya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentukitu keindahan dapat berkomunikasi, Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuahkonsep, yang barn berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian. Perkembangan suatu kesenian selalu bermula dari tingkatan kesenian yang paling sederhana yang tidak mungkin langsung mencapai puncak perkembangan. Kesenian berkembang mengikuti perubahan zaman dan berdasarkan kurun waktu. Di bidang seni rupa, ditinjau dari perkembangan dan kurun waktunya sejak zaman prasejarah hingga sekarang, maka karya seni yang dihasilkan dapat dikelompokkan dalam jenis seni primitif, seni klasik, seni tradisional, dan seni modern.
Seni Klasik, Kesenian klasik merupakan puncak perkembangan kesenian tertentu, yang mana tidak dapat berkembang lagi. Karya seni yang dianggap klasik memiliki kriteria yaitu kesenian yang telah mencapai puncak (tidak dapat berkembang lagi), merupakan standarisasi dari zaman sebelum dan sesudahnya, dan telah berusia lebih dari setengah abad. Selain dari ketentuan itu, suatu kesenian belum bisa dikategorikan seni klasik. Karya-karya seni klasik dapat dijumpai pada bangunan-bangunan kuno Nusantara pada zaman Hindu-Budha dan bangunan-bangunan kuno di Yunani dan Romawi. Seni tradisional, Tradisi artinya turun temurun atau kebiasaan. Seni tradisional berarti suatu kesnian yang dihasilkan secara turun-temurun atau kebiasaan berdasarkan norma-norma, patron-patron atau pakem tertentu yang sudah biasa berlaku. Seni tradisi bersifat statis, tidak ada unsur kreatif sebagai ciptaan baru. Sebagai contoh dapat kita lihat pada lukisan gaya Kamasan Klungkung, kriya wayang kulit, kriya batik, kriya tenun, dan sebagainya. Seni modern merupakan kesenian yang menghasilkan karya-karya baru. Seniman yang kreatif akan menghasilkan karya seni yang modern, karena di dalamnya ada unsur pembaharuan, baik dari segi penggunaan media, teknik berkarya maupun unsur gagasan/ide. Seni modern tidak terikat oleh ruang dan waktu, baik itu karya yang dihasilkan di masa lampau maupun pada masa kini aslkan ada unsur kreativitasnya..
Seni Kontemporer berarti sekarang atau masa kini. Seni kontemporer memiliki masa popularitas tertentu sehingga seni ini dapat dikatakan bersifat temporer. Seni ini dapat dinikmati pada masa populernya dan apabila sudah lewat maka masyarakat tidak lagi menyukainya.


Konsep Ilmu Budaya dalam kesusteraan (II)

Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya. Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep. Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan, yaitu kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam, kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran, kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi, kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional. Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan, yaitu sistem religi/ kepercayaan, sistem organisasi kemasyarakatan, ilmu Pengetahuan, bahasa dan kesenian, mata pencaharian hidup dan peralatan dan teknologi. Karya sastra adalah penjabaran. Maka cinta kasih, kebahagian, kebebasan dan lainnya. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan meliputi bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dan lain-lain. Sebelum membahas tentang ilmu budaya dasar dalam kesusastraan, ada baiknya kita mengenal lebih dalam tentang apa itu ilmu budaya dasar. Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Latar belakang ilmu budaya dasar dalam budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan yaitu kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan, proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan. Dan kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah. Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya. Hubungan ilmu budaya dasar dengan sastra ialah sastra dan pengalaman hidup. Sastra berfungsi sebagai perekam dan penyampaian pengalaman dalam sastra disebut “pengalaman perwakilan“. Pendekatan pada pengalaman perwakilan dapat dilakukan dengan suatu kemampuan, kesadaran Individual. Dengan sastra seseorang dapat mengerti pikiran manusia,baik diri sendiri maupun orang lain, sastra dan keinsyafan sosial. Sastra memberitahukan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam masalah dan problem sosial. Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi dongeng (cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi), hikayat (cerita pelipur lara yang sulit diterima akal, merupakan cerita rekaan, namun memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya), sejarah (kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan), epos dan cerita pelipur lara. Sedangkan prosa baru meliputi cerpen (suatu bentuk prosa naratif fiktif,cenderung padat dan langsung pada tujuannya,mengandalkan teknik teknik sastra seperti tokoh, plot, tema bahasa), novel (karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif,biasanya berbentuk cerita), biografi (kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang), kisah (suatu naratif yang seringkali dibedakan dari cerita) dan biografi yang ditulis dengan subyeknyaknya. Berkenaan dengan moral, karya satra dibagi menjadi dua yaitu karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamanya, mengajak pembaca mengikuti yang dikendaki zamanya dan karya sastra yang menyuarakan gejolak zamanya, mengajak sipembaca untuk merenung. IBD juga dihubungkan dengan puisi. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Manusia dan Cinta kasih (II)

Cinta itu merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Begitu pula dengan kasih sayang yang sangat erat kaitannya dengan cinta. Berdasarkan arah pandanganya, cinta kasih manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Cinta kasih secara vertikal yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta, termasuk apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya dan Cinta kasih secara horisontal yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut cinta bersifat manusiawi, cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah, cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut. Cinta memiliki keterikatan (perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai), keintiman (adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi), dan kemesraan (rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya). Cinta memiliki jenis yaitu cinta persaudaraan (diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA), cinta keibuan (kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya), cinta diri sendiri (bersumber dai diri sendiri. cinta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani), Cinta Terhadap Allah. Cinta dan kasih juga berhubungan erat dengan kemesraan dan pemujaan. Kemesraan itu sendiri berasal dari kata mesra yang berarti erat sehingga kemesraan adalah gambaran keadaan yang sangat erat. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Sedangkan pemujaan tersebut adalah perwujudan kasih sayang terhadap Tuhan YME, terhadap sesame manusia dengan makna dan nilai yang sebenarnya. Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah. Cinta dan Kasih adalah hal yang lumrah yang dirasakkan oleh setiap manusia,karna manusia belum dikatakan sempurna jika belum memiliki rasa Cinta dan Kasih,ketika manusia tidak memiliki Cinta Kasih,manusia tersebut tidak ubahnya seperti robot. Kita sebagai Mahluk ciptaan Allah,harus bersyukur dan mencintai pencipta kita yang memberikan wujud yang sempurna, karma manusialah makhluk yang diciptakan oleh Allah yang paling sempurna, kita sebagai manusia telah diberikan akal fikiran dan nafsu,kita manusia tidak seperti malaikat yang hanya di berikan akal dan fikiran,tetapi tidak diberikan nafsu, dan kita tidak sama dengan hewan yang hanya diberikan nafsu dan akal, kita adalah makhluk sempurna yang diciptakan lengkap dengan akal, fikiran, dan nafsu yang diberikan oleh Allah SWT, oleh karna itulah kita sebagai manusia harus bersyukur dan mencintai Khalik yang menciptakan kita secara sempurna. Kita tidak bisa hidup dan dilahirkan dibumi ini tanpa adanya orang tua, ya mereka lah orang yang paling berjasa dalam hidup kita, bagaimana tidak,ibu yang mengandung kita, membawa kita selama 9 bulan lamanya,dan beliau tidak pernah mengeluh dengan adanya kita yang terkadang membuat sang ibu mual karna aktifitas kita dirahim beliau,ketika kita lahir di dunia, disusui nya kita selama kurang lebih 2 tahun,diajarinya dengan penuh kesabaran, di mandikan nya dia dengan penuh perhatian, didik nya dengan kearifan, kita diajari bagaimana cara berbudi luhur. Ayah yang selalu berharap anaknya lahir tak kurang suatu apa,tampan apabila anaknya lelaki dan cantik jika kelak anaknya perempuan.ketika kita lahir,maka ayahlah yang mengAdzankan kita untuk pertama kalinya.oleh karna itulah kita harus mencintai mereka sebagai orang tua kita, jangan ragu untuk membantunya ketika mereka butuh bantuan,dan jangan ragu untuk mencintai mereka karna mereka lah orang yang sangat berjasa didalam hidup kita. Tuhan menciptakan ciptaan nya berpasang-pasangan, ada kaya ada miskin, ada tua ada muda, ada hitam ada putih,ada hujan ada panas, ada senang ada sedih, dan ada lelaki ada perempuan. Kita sebagai manusia diciptakan berpasang-pasangan, ada lelaki ada perempuan. Sudah menjadi kodrat bahwa lelaki mencintai perempuan dan juga sebaliknya, dan tentunya kita juga harus menyayangi sesama. Terkadang kita susah untuk mengartikan antara cinta dan nafsu.Cinta adalah tulus,tidak mengharapkan imbalan atau menuntut sesuatu, sedangkan Nafsu tidak tulus, dan nafsu menuntut sesuatu. Cinta juga bukan pemujaan,banyak orang yang mencintai pasangannya dengan berlebihan,mereka memuja muja pasangan nya,terkadang ketika pasangan nya meminta sesuatu,maka dia rela memberikan nya,padahal orang tersebut tidak mampu membelinya. Cinta itu tulus, bukan tergila gila, banyak orang yang tergila gila oleh seseorang, bahkan ketika mereka harus ditinggal orang yang dia gila gilai, dia sampai memutuskan untuk mengakhiri masa hidupnya (bunuh diri). Cinta suci bukan lah cinta yang bisa membuat bunuh diri, tapi cinta suci adalah mereka ketika ditinggal orang yang dicintainya mereka bisa ikhlas. Sebenarnya itulah pengertian cinta yang harus di pahami oleh manusia, namun cinta sejati adalah cinta kepada Allah, karena cinta ini melahirkan cinta yang beraneka macam kepada makhluk ciptaan-Nya. Islam tidak pula melarang untuk mencitai dan dicintai namun bukan cinta fenomenal seperti yang banyak kita saksikan saat ini. Cinta bukan lagi dijadikan sesuatu yang fitrah seperti pada dasarnya, tapi dijadikan sebuah ajang. Hakikat manusia yang di mana setiap manusia pasti mempunyai rasa cinta dan kasih sayang kepada manusia lainnya, baik itu kepada lawan jenis, saudara, teman, kekasih, ayah, ibu, keluarga, dan lain-lain. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan diberikan perasaan yang berupa rasa cinta dan kasih sayang kepada sesamanya. Hal yang tidak normal adalah ketika seseorang mengatakan kalau dia tidak pernah merasakan perasaan yang berupa cinta dan kasih sayang. Namun di antara itu semua, salah satu kasih sayang yang sangat penting adalah kasih sayang yang diberikan oleh orang tua kepada kita. Kasih sayang mereka tidak akan termakan oleh waktu hingga ajal menjemput mereka. Karena setiap saat dan setiap waktu mereka akan selalu memberikan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada anaknya.

manusia dan kebudayaan (II)

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
1. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.
Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
2. Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur. Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipunbegitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan TimurTengah.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya. Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia  menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai  suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya, wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain, sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia,  pembeda manusia dan binatang, petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan, pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain dan sebagai modal dasar pembangunan.
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula. Jadi kesimpulannya adalah kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi cirri khas masyarakat dengan masyarakat yang lainnya. Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia. Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antar kelompok atau melaui proses difusi. Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntunan yang dihadapinya. Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok sosial akan bergeser. Suatu kelompok dalam kelompok social bisa saja menginginkan adanya perubahan dalam kebudayaan yang mereka anut, dengan alasan sudah tidak sesuai lagi dengan zaman yang mereka hadapi saat ini. Namun, perubahan kebudayaan ini kadang kala disalah artikan menjadi suatu penyimpangan kebudayaan. Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kendali terhadap prilaku yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sengat bertolak belakang dengan budaya yang dianut didalam kelompok sosial yang ada di masyarakat. Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan, hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi, hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan, masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya, sikap Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru, mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya, erkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengan demikian, kebudayaan akan mengalami perubahan. Ada lima penyebab terjadi perubahan kebudayaan yaitu perubahan lingkungan alam, perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain, perubahan karena adanya penemuan, perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengambil kebudayaan yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain, perubahan yang terjadi karena suatu bangsa merubah cara hidupnya dengan mengambil suatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam pandangan hidup. Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa dan rasa manusia adalah tentu saja perubahan yang memberi nilai manfaat bagi manusia dan kemanusian, bukan sebaliknya yaitu yang akan memusnakan manusia sebagai pencipta kebudayaan tersebut. Sebagai mahkluk social yang berkumpul dan menetap tentunya manusia mengadakan interaksi terhadap sesamanya. Dan selain berinteraksi dengan sesamanya tentunya manusia juga mengadakan interaksi terhadap linkungan alam diamana ia tinggal. Didalam interaksi itu yang dilakukan terus-menerus bahkan dapat menimbulkan sesuatu kebiasaan dalam lingkungan masyarakat yang berulang dan menjadi kebiasaan atau diturunkan kepada masyarakat selanjutnya, hal ini kita kenal dengan istilah Kebudayaan.Dalam perkembangannya suatu kebudayaan itu tidaklah bersifat statis melainkan bersifat dinamis. Hal ini disebabkan karena berbagai kelompok manusia yang memiliki kebutuhan tertentu saling berinteraksi satu kelompok dengan kelompok lainnya, tentunya melalui interaksi manusia itu terjadi perubahan kebudayaan karena dipengaruhi oleh kebudayaan lainnya. Tapi ironi terjadi di masyarakat Indonesia dimana perubahan kebudayaan yang terjadi di Negara ini terlalu besar, bahkan terkesan terlalu menyerap kebudayaan asing, sehingga mengabaikan kebudayaan yang sudah ada. Hal ini dapat dilihat dari cara berkomunikasi, cara berpakaian, dan pola piker yang sangatlah berbeda. Tentunya hal ini sedikit meresahkan karena banyak kebudayaan asing yang diserap tanpa ditimbang-timbang terlebih dahulu. Bahkan banyak para ahli mengemukakan bahwa kebudayaan yang diserap dengan gamblang dapat berdampak negatif bagi lingkungan sekitar. Maka dari itu saat ini banyaklah usaha-usaha untuk mempertahankan kebudayaan kita, dan menganggap bahwa kebudayaan Indonesia sangat berharga dan harus dilestarikan.

Rabu, 30 Maret 2011

Konsep ilmu budaya dasar dalam kesustraan

Kesustraan adalah salah satu buah dari kebudayaan yang telah manusia kembangkan. Ilmu budaya dasar berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Sastra merupakan hasil dari kebudayaan manusia itu sendiri dan juga penjabaran abstraksi sedangkan ilmu budaya sosial sendiri merupakan suatu ilmu yang mengarahkan manusia dengan kebudayaan yang mereka miliki agar lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus sesuai dengan penjelasan sebelumnya.
       Kesustraan sendiri ruang lingkupnya lumayan luas. Secara umum ruang lingkupnya hanya drama, prosa dan puisi. Untuk golongan prosa, secara masanya dibedakan menjadi 2, yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi dongeng, hikayat, legenda, dan lain-lain. Sedangkan prosa baru meliputi cerpen, novel, otobiografi dan lain-lain. Pengaruh dari kesustraan itu sendiri sangat besar dalam lingkungan bermasyarakat serta dalam perkembangan kebudayaan itu sendiri. Sebab dengan dan dari kesustraan itu manusia dapat mengapresiasikan apa yang dirasakan dan yang diinginkan dari penulis maupun mewakili masyarakat secara keseluruhan.
      Seperti sekarang ini, masyarakat memanfaatkan internet dalam menyuarakan protes dan apresiasi mereka, baik secara tertulis (melalui blog atau jejaring sosial) dan secara lisan (melalui lagu atau video pendek yang diupload ke youtube). Dengan cara ini apa yang mereka pikirkan dan inginkan dapat diketahui orang banyak bahkan seluruh dunia mengetahui apa yang mereka harapkan.
      Tidak hanya prosa, puisi dapat digunakan walau caranya lebih halus dan bermajas namun inti yang ingin mereka sampaikan sama saja. Begitu juga dengan drama. Sekarang banyak sekali para pemuda melakukkan teatrikal jalanan disetiap demo mereka. Hal ini dapat menarik banyak perhatian masyarakat sekitar apalagi jika diliput media massa.

Manusia dan Cinta kasih

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna diantara makhluk lainnya. Manusia dapat dikatakan paling sempurna karena manusia memiliki akal, fikiran, nafsu, dan bagian tubuh yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Dengan kelebihan yang dimilikinya, manusia sepantasnya dapat menyelaraskan kesempurnaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Berhubungan dengan itu, satu kelebihan yang dimiliki manusia adalah manusia yang memiliki perasaan atau rasa cinta kasih. Cinta banyak memiliki arti dan pandangan bagi tiap orang. Tidak semua orang sama dalam mendefinisikan cinta tersebut. Merupakan suatu keadaan yang normal apabila manusia memiliki cinta dan perasaan. Namun terkadang seseorang salah dalam mengartikan cinta yang sebenarnya.
      Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang ataupun sangat kasih atau sangat tertarik hatinya kepada seseorang maupun benda mati. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta kepada seseorang atau menaruh belas kasihan. Jadi, cinta kasih adalah rasa sangat suka atau sayang kepada seseorang dengan menaruh belas kasihan. Cinta dan kasih sebenarnya hampir mirip atau sama tetapi walau pun begitu cinta kasih memiliki perbedaan. Cinta itu lebih mendalam (dominan) kerasa sedangkan kasih lebih dominan luarnya (perilaku). Dengan kata lain cinta yang mendalam itulah maka kasih dapat terwujudkan. Cinta memiliki peranan yang penting dalam suatu kehidupan. Sebab cinta adalah landasan dalam perkawinan, pembentukkan keluarga, bahkan cinta juga dapat digunakan untuk memelihara makhluk lain (tumbuhan/hewan). Bukan hanya manusia dengan manusia saja yang membutuhkan cinta tetapi manusia dengan hewan dan manusia dengan tumbuhan. Bahkan manusia dengan sang pencipta
(ALLAH) juga dikatakan membutuhkan cinta sebagai pengikat yang kokoh. Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada ALLAH, Rasulullah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami/istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
     Dengan kita saling membantu, suka bersilahturahmi, atau menjenguk orang sakit itu juga merupakan cinta kasih dalam kehidupan. Tetapi banyak manusia yang salah menggunakan cinta kasih. Padahal cinta kasih itu tinggi tingkatan didalam kehidupan dan bersifat suci. Maka kita bangun lah cinta kasih yang tulus dan suci agar kita dapat tenang dan damai dalam menjalankan apa pun. Jadi kesimpulannya setiap makhluk pasti memiliki hati nurani, didalam hati nurani tersebut terkandung nilai yang sangat banyak salah satunya merupakan nilai cinta dan kasih sayang hanya bagaimana kita saja lah yang mengartikan arti dari cinta kasih tersebut.

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan
   Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki kodrat yang berbeda dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya, yaitu memiliki akal budi untuk berfikir dan menyeleksi, dan menggunakan sebaik-baiknya alam ciptaan Tuhan. Manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam hidup dan manusia tidak bisa hidup mandiri tanpa bantuan orang lain sehingga manusia disebuat sebagai makhluk sosial. Kebudayaan sendiri adalah suatu aktifitas yang dibuat dan diciptakan manusia dari turun temurun sehingga kebudayaan itu melekat pada setiap manusia. Manusia dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat.
   Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan karena manusia Indonesia yang harus mau tidak mau menerima kebudayaan asing yang masuk lewat globalisasi. Bukan hanya dalam hal pendidikan saja tetapi ekonomi, politik dan lain-lain termasuk dalam hal kebudayaan, manusia Indonesia harus bisa beradaptasi dengan kebudayaan asing. Dalam hal ini teknologi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonesia juga merubah kebudayaan Indonesia baik kebudayaan nasional maupun kebudayaan yang ada disetiap daerah Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung kebarat-baratan. Hal tersebut dapat kita lihat dengan seringnya remaja putra/putri Indonesia keluar-masuk diskotik ataui tempat hiburan lainnya yang bukan termasuk kebudayaan Indonesia. Bukan hanya itu saja perilaku pun menjadi menyimpang dan
sering melahirkan komunitas sendiri terutama dikota-kota besar dan metropolitan. Kita dapat menyimpulkan bahwa pancasila bukan menjadi pedoman hidup manusia Indonesia lagi. Kasus penyimpangan lainnya juga masih ada seperti penyalah gunaan narkoba, berbagai bentuk kategori pelacuran dan lainnya yang membuktikkan bahwa tak lepas dari ketidakmampuan manusia Indonesia dalam beradaptasi sehingga masih bersikap "latah" terhadap kebudayaan asing yang melenyapkan inovasi dalam beradaptasi dengan budaya asing sehingga melahirkan bentuk akulturasi. Bila dilihat dengan teliti hal tersebut mungkin dikarenakan ciri-ciri manusia Indonesia lama yang masih melekat seperti percaya mitos dan mistik, percaya takhyul suka meniru dan rendahnya etos kerja dan lain sebagainya yang bisa menjadi akibat terlambatnya akulturasi (percampuran dua/lebih kebudayaan yang dalam percampurannya masing-masing unsurnya lebih tampak). Sikap etnosentrime (kecenderungan setiap kelompok untuk
percaya begitu saja akan keunggulan/superioritas kebudayaannya sendiri) dan sikap senosentrisme (sikap yang lebih menyenangi pandangan/produk asing) merupakan hal selanjutnya yang dapat menghambat terwujudnya kebudayaan nasional untuk kemajuan bangsa dan negara.
   Melihat begitu besarnya pengaruh kebudayaan asing yang masuk ke negara Indonesia membuat kita manusia Indonesia seharusnya bisa beradaptasi cepat dan baik terhadap kebudayaan asing khususnya kebudayaan yang ada disetiap daerah karena kalau kita manusia Indonesia hanya mengikuti alur saja kita manusia Indonesia kemungkinan dapat tergeser dan bisa-bisa dianggap karena rapuhnya kebudayaan itu sendiri dan akhirnya lamban laun kebudayaan Indonesia pun akan habis tergeser akan budaya asing. Tidak ada kata terlambat, maka dari itu mari lah manusia Indonesia belajar beradaptasi terhadap kebudayaan asing yang saat ini masih sangat besar pengaruhnya. Tetaplah berpegang teguh terhadap kebudayaan Indonesia supaya tidak terhapus oleh waktu. Bukan hanya rakyat Indonesia saja yang memelihara kebudayaan ini tetapi peran pemerintah pun sangat berpengaruh karena kita dapat memperlihatkan kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia kepada negara-negara lain sehingga
kebudayaan Indonesia pun dapat diakui oleh negara-negara lain. Maka, mulai lah dari sekarang kita jaga kebudayaan Indonesia dari arus globalisasi.