Minggu, 28 Oktober 2012

OpenGL


OpenGL (Open Graphics Library) adalah spesifikasi standar yang mendefinisikan sebuah lintas-bahasa, lintas platform API untuk mengembangkan aplikasi yang menghasilkan grafis computer 2D maupun 3D. Antarmuka terdiri dari lebih dari 250 panggilan fungsi yang berbeda yang dapat digunakan untuk menggambar 3 dimensi yang adegan-adegan kompleks dari benuk-bentuk primitive sederhana. OpenGL dikembangkan oleh Silicon Graphics Inc (SGI) pada tahun 1992 dan secara luas digunakan CAD, realitas maya, visualisai ilmiah, visualisasi informasi, dan simulasi penerbangan. Hal ini juga digunakan sebagai video game, dimana bersaing dengan direct 3D on Microsoft windows platform. OpenGL dikelola oleh sebuah teknologi konsersium nirlaba yaitu Khronos Group.

Pertama –tama kita install Dev C++ setelah terinstal maka akan muncul jendela dari OpenGL kemudian pilih File>New>Project>Save nama file yang ingin kita rancang. Untuk membuat garis Diagonal maka ketikkan program sebagai berikut, pada bagian animasi bisa kita edit sesuai kebutuhan.


Dari program OpenGL di atas, kita memperoleh output garis diagonal seperti gambar di bawah ini, pada open GL jika ingin di compile dan run pilih F9.


Untuk merancang output yang berbeda kita langsung saja memasukkan kodingannya seperti dibawah ini:


Sama saja seperti cara-cara diatas untuk menjalankn kodingan ini dan mengeluarkan outputnya kita hanya mengkilk F9 dan muncullah output seperti dibawah ini dengan hasil yang berbeda:



Sedangkan gambar ibawah ini aalah kodingan untuk membuat garis Vertikal dimana kita hanya langsung memasukkan saja kodingannya sampai mengeluarkan output yang kita inginkan:


Dan berikut ini adalah output dari kodingan diatas yang berupa garis Vertikal:


Rabu, 21 Maret 2012

Kebijakan Moneter


                                                                      BAB I
                                                             PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Dewasa ini, banyak dari kita yang tidak mengetahui tentang kebijakan moneter. Pengertiannya, macam-macamnya, bagaimana terjadinya kebijakan moneter dan lain-lain. Padahal sebenarnya kebijakan moneter sangat penting didalam hidup kita karena mau tidak mau kita harus tahu bagaimana pemerintah mengatur persediaan uang. Disuatu setiap Negara mempunyai kebijakan moneter yang berbeda-beda tergantung dari Negara itu tersebut. Kebijakan moneter juga sangat berpengaruh pada perekonomian setiap Negara. Maka dari itu sebelum kita membahas lebih jauh tentang kebijakan moneter, macam-macamnya, mengapa terjadinya kebijakan moneter, kita lebih baik menganalisa terlebih dahulu didalam makalah ini. Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui tentang apa saja mengenai kebijakan moneter. Kita juga dapat mengetahui kebijakan moneter dinegara kita sendiri. Selain itu, kita pun juga dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari adanya kebijakan moneter.
1.2  RUMUSAN MASALAH
  1. Apa pengertian dari kebijakan moneter?
  2. Sebutkan ciri-ciri suatu Negara yang rentan terhadap krisis moneter?
  3. Apa saja macam-macam dari kebijakan moneter?
  4. Apa tujuan dari kebijakan moneter?
  5. Sebutkan dan jelaskan golongan dari kebijakan moneter?
  6. Apa saja yang menyebabkan terjadinya kebijakan moneter?
1.3  TUJUAN DAN MANFAAT
  1. Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dalam kelompok dengan baik.
  2. Memberi pelatihan berbasis kompetensi untuk mengembangkan keterampilan mengamati dan mendokumentasikan semua aspek yang berkaitan dengan pasar oligopoli.
  3. Mengetahui pengertian dari kebijakan moneter.
  4. Mengetahui ciri-ciri suatu Negara yang rentan terhadap krisis moneter.
  5. Mengetahui macam-macam dari kebijakan moneter.
  6. Mengetahui tujuan dari kebijakan moneter.
  7. Mengetahui golongan-golongan dari kebijakan moneter.
  8. Mengetahui penyebab terjadinya kebijakan moneter.
BAB II
                                                                        TEORI
            Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah Negara untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement”, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha melalui negoisasi dengan pemerintahan lain.
            Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan)dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sector perbankan, yang kemungkinan ditransfer pada sector riil.
            Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan anatara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrument sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan luikiditas.
            Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1.      Kebijakan moneter ekspansif/monetary expansive policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar.
2.      Kebijakan moneter kontraktif/monetary contractive policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
            Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrument kebijakan moneter yaitu antara lain:
1.      Operasi pasar terbuka (Open market operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government security). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintahan akan membeli surat berharga pemerintah. Namaun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SPBU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
2.      Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto (Discount Rate) adalah pengaturan jumlah uang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

3.      Rasio cadangan wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan oleh pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikan rasio.
4.      Himbauan moral (moral persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan member himbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam undang-undang No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah anatara lain adalah kestabilan terhadap barang-barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (inflation targeting framework) dengan menganut nilai system tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan system keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.
            Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrument-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka dipasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskontro, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
                                                                       BAB III
                                                                PEMBAHASAN
3.1 Pengertian dari kebijakan moneter
            Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah Negara untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera atau upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga.
3.2 Ciri-ciri suatu Negara yang rentan terhadap krisis moneter
            Ciri-ciri suatu nrgara yang rentan terhadap krisis moneter adalah apabila Negara tersebut:
1.Memiliki jumlah hutang luar negeri yang cukup besar.
2.Mengalami inflasi yang tidak terkontrol.
3.Defisit neraca pembayaran yang besar.
4.Kurs pertukaran mata uang yang tidak seimbang.
5.Tingkat suku bunga yang diatas karyawan.
3.3 Macam-macam kebijakan moneter
1.      Operasi pasar terbuka (Open market operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government security). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintahan akan membeli surat berharga pemerintah. Namaun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SPBU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
2.      Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto (Discount Rate) adalah pengaturan jumlah uang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

3.      Rasio cadangan wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan oleh pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikan rasio.
4.      Himbauan moral (moral persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan member himbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
3.4 Tujuan dari kebijakan moneter
            Tujun dari kebijakan moneter adalah sebagai berikut ini:
1.      Menjaga kestabilan ekonomi artinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
2.      Menjaga kestabilan harga yaitu harga suatu barang merupakan hasil interaksi antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia dipasar.
3.      Meningkatkan kesempatan kerja yaitu pada saat perekonomian stabil pengusaha akan mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja mayarakat.
4.      Memperbaiki neraca perdagangan kerja masyarakat yaitu dengan jlan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk kedalam negeri atau sebaliknya.
3.5 Golongan-golongan dari kebijakan moneter
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1.      Kebijakan moneter ekspansif/monetary expansive policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar.
2.      Kebijakan moneter kontraktif/monetary contractive policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
3.6 Penyebab terjadinya kebijakan moneter
            Kebijakn moneter terjadi karena adanya inflasi. Inflasi itu sendiri adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai factor, antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas dipasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Pasar Oligopoli


                                                                                  BAB I
                                                                         PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Dewasa ini, banyak dari kita yang tidak mengetahui tentang pasar oligopoli. Pengertiannya, macam-macamnya, bagaimana terjadinya pasar oligopoli dan lain-lain. Padahal sebenarnya kegiatan oligopoli itu sendiri terkadang sering kita jumpai. Disuatu Negara ada juga yang menerapkan kegiatan oligopoli didalam suatu pasar. Kegiatan tersebut juga sangat berpengaruh pada perekonomian suatu Negara tersebut. Maka dari itu sebelum kita membahas lebih jauh tentang apa itu pasar oligopoli, macam-macamnya, mengapa terjadinya pasar oligopoli bahkan sampai kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pasar oligopoli kita lebih baik menganalisa terlebih dahulu didalam makalah ini. Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui tentang apa saja mengenai pasar oligopoli. Kita juga dapat mengetahui system pasar oligopoli dinegara kita sendiri. Selain itu, kita pun juga dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari adanya pasar oligopoli.
1.2  RUMUSAN MASALAH
  1. Apa pengertian dari pasar monopoli?
  2. Apa kelebihan dan kelemahan dari pasar oligopoly?
  3. Apa penyebab terjadinya pasar oligopoly?
  4. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri dari pasar oligopoly?
  5. Sebutkan dan jelaskan macam-macam dari pasar oligopoly?
  6. Apa dampak pasar oligopoly terhadap perekonomian?
1.3  TUJUAN DAN MANFAAT
  1. Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dalam kelompok dengan baik.
  2. Memberi pelatihan berbasis kompetensi untuk mengembangkan keterampilan mengamati dan mendokumentasikan semua aspek yang berkaitan dengan pasar oligopoli.
  3. Mengetahui pengertian dari pasar oligopoli.
  4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari pasar oligopoly.
  5. Mengetahui penyebab terjadinya pasar oligopoly.
  6. Mengetahui ciri-ciri dari pasar oligopoly.
  7. Mengetahui macam-macam dari pasar oligopoly.
  8. Mengetahui dampak pasar oligopoly terhadap perekonomian.
BAB II
                                                                         TEORI
            Pasar oligopoly adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoly, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tinduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Praktek oligopoly umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoly ssebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal dibawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetensi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoly menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoly umumnya terbentuk pada industry-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi seperti industry semen, industry mobil, dan industry kertas. Dalam undang-undang No. 5 tahun 1999, oligopoly dikelompokkan kedalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoly terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogeny atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoly ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel. Asumsi yang mendasari kondisi di pasar oligopoly adalah pertama, penjual sebagai price maker. Penjual bukan hanya sebagai price maker, tetapi setiap perusahaan juga mengakui bahwa aksinya akan mempengaruhi harga dan output perusahaan lain, dan sebaliknya. Kedua, penjual bertindak secara astrategik. Asumsi ketiga, kemungkinan masuk pasar bervariasi dari mudah (free entry) sampai tidak mungkin masuk pasar (blockade), dan asumsi keempat pembeli sebagai price taker. Setiap pembeli tidak bisa mempengaruhi harga pasar. Pasar oligopoly model kurva patah diformulasikan oleh Sweezy. Dalam model ini keseimbangan perusahaan ditentukan pada waktu garis permintaan yang dihadapi produsen patah. Karena pada tingkat ini berarti MR yang dihadapi produsen sama besar dengan MC-nya, memang secara umum dapatlah diutarakan bahwa kurva MR dapat berpotongan dengan kurva MC dimana saja pada bagian kurva MR yang patah. Hal ini bermakna bahwa adanya perubahan struktur biaya produksi tidak akan berpengaruh terhadap tingkat output dan harga keseimbangan perusahaan. Berbentuk patah kurva permintaan yang dihadapi oligopolis ini mencerminkan perilaku oligopolies dipasar, yaitu apabila ia menurunkan tingkat harga jual, maka ia mengharapkan produsen pesaingnya akan mengikuti kebijaksanaan. Bentuk kurva permintaan yang patah adalah manifestasi dari adanya ketidakpastian oligopolis terhadap perkiraan perusahaan pesaing apabila ia menurunkan tingkat harga jual. Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa dalam pasar oligopoly tingkat harga output yang terjadi dipasar cenderung tetap tidak berubah-ubah. Munurut Sweezy, cirri reaksi oligopolies jika terjadi perubahan harga adalah jika suatu oligopolies menurunkan harga maka oligopolies cenderung juga akan menurunkan harga karena tidak mau kehilangan konsumen dan jika oligopolies menaikkan harga maka akan kehilangan konsumen karena oligopolies lain tidak menaikkan harga dan akan mendapat tambahan konsumen dengan tanpa melakukan reaksi apapun. Hal ini menyebabkan kurva permintaan yang dihadapi oligopolies merupakan kurva yang patah (kinked demand curve). Karakteristik pasar oligopolies adalah hanya terdapat sedikit perusahaan dalam industry, produknya homogeny atau terdiferensiasi, pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi dan kompetisi non harga. Penyebab terbentuknya pasar oligopoly adalah efisiensi skala besar didalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen. Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat kerumitan dalam manajemen pengelolaan disuatu perusahaan.
BAB III
                                                                  PEMBAHASAN
3.1 Pengertian pasar oligopoly
            Pengertian dari pasar oligopoly adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
3.2 Kelebihan dan kelemahan pasar oligopoly
            Kelebihan pasar oligopoly yaitu terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sediki membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu sedangkan kelemahan dari pasar oligopoly adalah terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk kepasar oligopoly, akan terjadi perang harga, produsen dapat melakukan kerjasama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen.
3.3 Penyebab terjadinya pasar oligopoly
            Penyebab terbentuknya pasar oligopoly adalah efisiensi skala besar didalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen. Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat kerumitan dalam manajemen pengelolaan disuatu perusahaan.
3.4 Ciri-ciri pasar oligopoly
            Ciri-ciri pasar oligopoly adalah terdapat banyak penjual/produsen yang menguasai pasar, barang yang dijual dapat berupa barang homogeny atau berbeda corak, terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan diluar pasar untuk masuk kedalam pasar. Satu diantara para oligopolies merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar terbesar
3.5 Macam-macam pasar oligopoly
            Macam-macam pasar oligopoly adalah sebagai berikut ini:
1.Oligopoli Murni yang ditandai beberapa perusahaan yang menjual produk homogen.
2.Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.
3.6 Dampak negative oligopoly terhadap perekonomian
            Dampak negative oligopoly terhadap perekonomian adalah sebagai berikut ini:
1.Keuntungan yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang.
2.Timbul inifisiensi produksi.
3.Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan.
4.Harga tinggi yang relative stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis.
5.Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoly.
6.Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan.
7.Diberlakukannya undang-undang arti kerja sama antar produsen.