Selasa, 14 Juni 2011

Manusia dan Harapan

Manusia adfalah makhluk yang memiliki akal dan fikiran, manusia sangat istimewa karena mereka mempunyai akal dan fikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Tuhan YME, sehingga manusia dapat membedakan yang mana yang baik dan yang mana yang tidak baik. Didalam kehidupan, manusia dengan harapan memiliki hubungan karena tanpa sebuah harapan didalam kehidupan manusia maka manusia itu sama saja seperti mati. Setiap manusia pasti mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kebapak ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan, misalnya Sabrina mengharapkan nilai A ujian yang akan dating, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kulia. Harapan itu harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Harapan itu sendiri adalah keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk social. Setiap lahir kedunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Dorongan kodrat-kodrat ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sajak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Kodrat juga tidak hanya terdapat pada manusia saja tetapi pada makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya misalnya pada binatang, walau bagaimana pun juga besar sekali perbedaannya. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawa dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan. Dorongan kebutuhan hidup sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Dengan adanya dorongan kodrat atau dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Kelangsungan hidup untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang pangan dan papan. Setiap bayi begitu lahir dibumi menangis, ia telah mengharapkan diberikan makan/minum. Sandang, semula hanya berupa perlindungan/keamanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah. Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang dan papan itu, maka manusia sejak kecil telah mulai belajar. Keamanan setiap orang membutuhkan keamanan. Bila seseorang telah menginjak dewasa, sehingga sudah saatnya hak dan kewajiban mencintai dan dicintai. Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Bila seseorang telah menginjak dewasa, maka ia akan merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Status setiap manusia membutuhkan status. Harapan adalah merupakan sebuah kepercayaan. Kepercayaan adalah mengakui atau meyakini akan kebenaran. Denagn contoh berbagai kalimat yang sering kita dengar dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan kepada Tuhan atau tidak langsung kepada manusia. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Kebenaran itu benar amat penting bagi manusia. Dalam tingkah lakunya, ucapannya, perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Dalam agama budha ada ajaran yang dinamakan “jalan utama delapan ruang”. Tujuan ajaran itu agar pemeluknya tidak mengalami duka, kegelisahan dan ketidakpastian. Ajaran kebenaran itu juga kita temui dalam agama-agama lain. Jelaslah bagi kita, bahwa kebenaran atau benar merupakan kunci keberhasilan manusia. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dibedakan atas 4 macam yaitu, kepercayaan kepada Tuhan, kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain, dan kepercayaan kepada pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar