Selasa, 14 Juni 2011

Manusia dan Kegelisahan II

Pada dasarnya manusia mendambakan kebahagiaan, dan tidak me nginginkan kegelisahan. Kebahagiaan itu satu, dan kegelisahan juga satu. Bisa diraih oleh ssetiap manusia yang kaya atau yang miskin, yang punya jabatan atau yang jelata, yang ternama atau yang tidak terkenal, berpasangan atau yang belum, yang sehat atau pun yang sakit, yang berkarir atau pun yang belum. Sebaliknya kegelisahan juga bisa datang pada setiap manusia dari semua lapisan dan tingkatan. Dari seluruh hawa nafsu, ketakutan adalah hal yang terburuk. Perasaan takut dan cemas. Takut merupakan suatu perasaan yang bisa dialami oleh setiap orang dalam kehidupan setiap hati. Anda adalah pemilik dari segala fikiran, perasaan akan ketakutan atau keberanian bergantung dari bagaimana cara anda mengaturnya. Semakin anda dapat menyeimbangingkan perasaan dan fikiran, semakin dekat anada untuk menjadi self mastery. Keterasingan, kesepian, ketidakpastian, dan lain-lain adalah merupakan contoh didaLam sebuah kegelisahan. Keterasingan adalah sendiri, tidak kenal orang sehingga tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Kesepian adalah sunyi atau lengang. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bertanggung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Ketidakpastiaan adalah tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.  Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau. Beberapa sebab orang tak dapat berfikir dengan tidak pasti adalah obsesi, phobia, kompulasi, hysteria, delusi, halusinasi, keadaan emosi dan lain-lain. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling terbaik bagi si penderita adalah diajak pergi sendiri ke psikolog. Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berfikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Kecemasan tentang kenyataan hidup adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang dimasa lalu yang membuat orang tersebut menjadi shocked karenanya. Sebagai contohnya, ketika seorang wanita mengalami kejadian penjambretan ketika ia sedang berjalan disuatu wilayah tertentu. Ketika wanita tersebut diajak kembali ketempat tersebut maka ia akan menjadi gelisah karena takut hal tersebut akan terulang lagi padanya. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangkannya atau takut akan idenya sendiri sehingga menekan ego. Kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah akan suatu hal yang buruk yang sedang dibayangkannyaakan menjadi sebuah kenyataan. Sebagai contohnya ayah riska akan dipindahkan kekota lain dan mereka sekeluarga harus pindah kekota tersebut. Kecemasan riska pun meningkat ketika ayahnya membicarakan hal tersebut kepadanya. Riska membayangkan bahwa hidupnya didaerah tersebut akan tidak sebahagia ditempat yang ia tinggali sekarang karena kota baru tempat dimana ayahnya akan dipindahkan terletak disuatu daerah yang terpencil dan jauh dari tempat hiburan, dimana riska sudah terbiasa untuk tinggal dikota besar yang banyak tempat hiburannya. Kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki bebrbagai macam emosi seperti iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, rasa takut, cinta. Rasa iri, benci dan dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk iri, benci, dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain. Sifat-sifat itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir, cemas, gelisah dan putus asa. Untuk mengerti apa sebenarnya yang anda takutkan, anda diminta untuk merubah cara anda berfikir.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar