Minggu, 19 Desember 2010

Pahlawan Devisa


Permasalahan:
Banyaknya pahlawan devisa yang disiksa majikkannya bahkan sampai meninggal diakibatkan karena kurang tegasnya prosedur untuk mengirim tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Sehingga, banyak pahlawan devisa yang terlantas, disiksa bahakan meninggal. Sumber daya manusia yang kurang membuat semekin banyaknya pahlawan devisa yang menderita dinegeri orang. Tergiur akan nilai uang yang begitu besar yang mereka dapat membuat seseorang menjadi nekat untuk menjadi tenaga kerja Indonesia di negeri orang baik secara legal maupun illegal. Ini menunjukkan betapa kurangnya perhatian pemerintah kepada orang-orang yang membutuhkan. Lagi-lagi ini difaktorkan oleh kemiskinan yang merajalela di Indonesia dan kurangnya lapangan pekerjaan sehingga masyarakat yang kurang memiliki SDM (sumber daya manusia) membuat gampangnya tergiur akan niali uang yang tidak sebanding dengan yang ada di negaranya sendiri. Padahal mereka belum mengetahui apa bahayanya tinggal dinegeri orang. Jauh akan keluarga mereka korbankan demi mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari. Memang tidak semua tenaga kerja Indonesia bernasib tidak beruntung tetapi angka tenaga kerja Indonesia yang bernasib beruntung dan tidak beruntung tidak sebanding karena begitu kejamnya siksaan yang mereka dapatkan. Ribuan pasang mata pun tercengah melihat kejadian pahlawan devisa yang hanya bisa terbaring lemas dan pasrah dengan keadaan.
                           
Solusi menurut saya:
“ Menurut saya, kejadian yang berulang setiap tahunnya  ini sebenarnya dijadikan pelajaran yang berarti untuk para tenaga kerja Indonesia yang ingin bekerja di Negara orang. Jangan hanya tergiur akan banyaknya nilai uang yang Negara lain berikan tetapi berfikirlah bagaimana susahnya mencari majikan atau seseorang yang baik di Negara lain. Tetapi, pemerintah juga harus lebih selektif dan kreatif lagi dalam mengembangkan aturan-aturan untuk mengirim tenaga kerja Indonesia ke Negara lain. Perketat lah prosedur-prosedur yang ada, bahkan kalau ada kekurangan terus lah tingkatkan prosedur itu dengan menambahkannya. Dengan kejadian ini seharusnya pemerintah intropeksi diri untuk mengatasi masalah ini yang telah berlarut-larut tidak kunjung usai. Pemerintah juga harus menindak lanjuti perusahaan illegal yang dapat membahayakan keselamatan si tenaga kerja Indonesia disana. Sehingga tenaga kerja pun sebenarnya harus lebih waspada dan selektif lagi kalau mereka benar-benar ingin mencari nafkah untuk keluarganya di Negara lain. Tenaga kerja Indonesia pun seharusnya memiliki skill yang cukup agar kalau sudah ada di Negara lain kita tidak perlu lagi bingung memikirkan nanti ingin bekerja seperti apa, jangan hanya pasrah dengan menjadi pembantu saja, tetapi kalau kita memiliki skill maka si tenaga kerja Indonesia pun bisa hidup enak.  Tetapi, untuk yang sudah terlanjur mendapatkan siksaan dari majikannya, tetap lah bersabar, jangan pantang menyerah untuk menghadapi kehidupan ini yang begitu sulit. Bagaimana pun sulitnya kehidupan kita harus tetap kita hadapi “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar