Rabu, 30 Maret 2011

Konsep ilmu budaya dasar dalam kesustraan

Kesustraan adalah salah satu buah dari kebudayaan yang telah manusia kembangkan. Ilmu budaya dasar berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Sastra merupakan hasil dari kebudayaan manusia itu sendiri dan juga penjabaran abstraksi sedangkan ilmu budaya sosial sendiri merupakan suatu ilmu yang mengarahkan manusia dengan kebudayaan yang mereka miliki agar lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus sesuai dengan penjelasan sebelumnya.
       Kesustraan sendiri ruang lingkupnya lumayan luas. Secara umum ruang lingkupnya hanya drama, prosa dan puisi. Untuk golongan prosa, secara masanya dibedakan menjadi 2, yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi dongeng, hikayat, legenda, dan lain-lain. Sedangkan prosa baru meliputi cerpen, novel, otobiografi dan lain-lain. Pengaruh dari kesustraan itu sendiri sangat besar dalam lingkungan bermasyarakat serta dalam perkembangan kebudayaan itu sendiri. Sebab dengan dan dari kesustraan itu manusia dapat mengapresiasikan apa yang dirasakan dan yang diinginkan dari penulis maupun mewakili masyarakat secara keseluruhan.
      Seperti sekarang ini, masyarakat memanfaatkan internet dalam menyuarakan protes dan apresiasi mereka, baik secara tertulis (melalui blog atau jejaring sosial) dan secara lisan (melalui lagu atau video pendek yang diupload ke youtube). Dengan cara ini apa yang mereka pikirkan dan inginkan dapat diketahui orang banyak bahkan seluruh dunia mengetahui apa yang mereka harapkan.
      Tidak hanya prosa, puisi dapat digunakan walau caranya lebih halus dan bermajas namun inti yang ingin mereka sampaikan sama saja. Begitu juga dengan drama. Sekarang banyak sekali para pemuda melakukkan teatrikal jalanan disetiap demo mereka. Hal ini dapat menarik banyak perhatian masyarakat sekitar apalagi jika diliput media massa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar