Kamis, 31 Maret 2011

Manusia dan Penderitaannya

Manusia adalah salah satu mahkluk Tuhan YME ynag paling sempurna dibandingkan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya tetapi walaupun manusia adalah manusia yang sempurna tetapi manusia mempunyai 2 unsur pada dirinya yang melekat yaitu ada kebahagian dan penderitaan. Kebahagian adalah salah satu bentuk perasaan yang menimbulkan seseorang merasa senang, kebahagiaan biasanya identik dengan tertawa, tersenyum bahkan menangis sedangkan penderitaan adalah salah satu bentuk perasaan yang menimbulkan seseorang merasa sedih, penderitaan identik dengan menangis. Penderitaan mempunyai banyak bentuknya seperti penyiksaan, penganiayaan, kesepian, kebimbangan, ketakutan, dan lain-lain. Siksaan dapat diartikan  sebagai  siksaan badan atau  jasmani, dan dapat juga berupa  siksaan  jiwa  atau  rokhani.  Akibat  siksaan  yang  dialami  seseorang  timbulah  penderitaan.Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat  nanti,  yaitu  siksaan  bagi  orang-orang  musyrik,  syirik,  dengki,  memfitnah,  mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya.Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Berita mengenai siksaan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah harian ibu kota halaman pertama isinya sebagian besar adalah  mengenai  siksaan,  pembunuhan,  pemerkosaan,  pencurian,  perampokan,  dan  sebagainya. Siksaan  yang  sifatnya  psikis  misalnya  kebimbangan,  kesepian,  dan  ketakutan. Kebimbangan dialami  seseorang  bila  ia  pada  suatu  saat  tidak  dapat  menentukan  pilihan  mana  yang  akan  diambil.  Misalnya  pada  suatu  saat  apakah  seseorang  yang  bimbang  itu  pergi  atau  tidak.  Akibat  dari  kebimbangan  seseorang  berada  dalam  keadaan  yang tidak menentu.  Sehingga ia merasa tersiksa dalam  hidupnya saat itu.  Bagi  orang  yang  lemah  berpikirnya,  masalah  kebimbangan  akan  lama  dialami.  Sehingga siksaan itu  berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berppikirnya  ia  akan cepat mengambil suatu keputusan. Sehingga kebimbangan akan segera teratasi. Kesepian dialami  oleh  seseorang  merupakan  rasa  sepi  dalam  dirinya  sendiri  atau  jiwanya  walaupun  ia  dalam  lingkungan  orang  ramai.  Kesepian  ini  tidak  boleh  dicampur  adukkan  dengan keadaan  sepi  seperti  yang  dialami  oleh  petapa  atau  biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorangSeperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus  merasakan  penderitaan  batin.  Pada  umumnya  orang  yang  dapat  dijadikan  “kawan  duka”  adalah  orang  yang  dapat  mengerti  dan  menghayatikesepian  yang  dialami  oleh  sahabatnya  itu.  Selain  mencari  kawan  seseorang  juga  perlu  mengisi  waktunya  dengan  suatu  kesibukan,  khususnya  yang  bersifat  fisik,  sehingga  rasa  kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya. Ketakutan merupakan  bentuk  lain  yang dapat menyebabkan  seseorang  mengalami  siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka  disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti  takut  pada  tikus,  ular,  serangga,  dan  lain  sebagainya. Banyak  sebab  yang  menjadikan seseorang merasa ketakutan, yaitu gamang ( ketakutan bila seseorang dji tempat yang tinggi), kegelapan (suatu  ketakutan  seseorang  bila  ia  berada  di  tempat  yang gelap. Sebab dalam pemikirannya dalam kegelapan demikian sesuatu yang ditakuti. Misalnya setan, pencuri. Orang yang mengalaminya cenderung agar ruangannya dinyalakan dengan lampu), kesakitan (ketakutan  yang  disebabkan  oleh  rasa  sakit  yang  akan  dialami. Seseorang yang takut diinjeksi sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi  ditusukkan  ke  dalam  tubuhnya.  Hal  itu  disebabkan  karena  dalam  pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan), dan kegagalan (ketakutan  dari  seseorang  disebabkan  karena  merasa  bahwa  apa  yang  akan  dijalankan  mengalami  kegagalan.  Seseorang  akan  trauma  dengan  apa  yang  pernah  di  alaminya  telah  menjadikan  dirinya  ketakutan kalau sampai terulang lagi). Di Indonesia yang besar dan kaya, ironis sekali karena banyak penduduknya yang miskin, sengsara bahkan menderita. Biasanya alasan dari semua ini adalah karena kurangnya lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia, kebutuhan yang semakin lama semakin menaik, dan lain-lain. Dari kata-kata diatas dapat kita simpulkan bahwa di Indonesia banyak penduduknya yang miskin, sengsara dan menderita karena factor keuangan. Sebenarnya penderitaan dapat saja dicegah atau dihindari dengan kita bekerja keras dan sungguh-sungguh dalam melakukkan sesuatu serta yang terpenting adalah selalu berserah diri kepada Tuhan YME. Karena tanpa ridonya apapun yang kita lakukan akan sia-sia. Kerja keras tanpa adanya doa atau berdoa tanpa adanya kerja keras adalah dua hal yang sia-sia. Sehingga, untuk menjadi orang yang sukses seharusnya kita dapat bekerja keras serta selalu berserah diri kepada Tuhan YME. Penderitaan merupakan realitas dari kehidupan manusia yang tidak dapat kita hindari karena seseorang pasti pernah merasakan kesedihan yang mendalam.  Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat menular dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara. Penderitaan, memang tak hanya terjadi lantaran perang ataupun tingkah manusia agresif lainnya. Banyak hal yang sebenarnya yang bisa menjadi penderitaan manusia, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan lain sebagainya. Selain itu penderitaan boleh juga dibilang sebagai fenomena yang universal. Penderitaan tidak mengenal ruang dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya dialami oleh manusia di zaman ini, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbullkan penderitaan bagi yang tidak mampu memenuhinya. Akan tetapi penderitaan, konon telah dikenal sejak kelahiran manusia pertama. Belum begitu lepas dari ingatan kita, barangkali, betapa adam dan hawa harus menderita terlompat dari surga lantaran tindakannya sendiri yang mengesampingkan perintah tuhan dan lebih menuruti nafsu dan bujukan syaitan. Diatas telah dikemukakan bahwa banyak factor yang sebenarnya menjadi penyebab penderitaan manusia, pendekatan bisa saja diakibatkan oleh perang, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan, dan lain sebagainya. Namun demikian tidak jarang justru penderitaan dating atau disebabkan oleh unsure manusia itu sendiri. Banyak factor bukti menunjukkan bahwa factor yang telah disebut di atas mampu menjadi timbulnya penderitaan lewat sentuhan tangan manusia. Manusia sebagai factor utama penyebab penderitaan memang sudah disadari sejak dahulu, penderitaan manusia yang satu tidak bisa dilepaskan daru ulah manusia lainnya. Ini semua sulit terbantahkan mengingat penderitaan itu pada dasarnya merupakan anak penguasaan, dan jarang sebagai anak kebebasan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar